Selasa, 03 September 2013

ARTI SAHABAT





Listi K. W.


                            Sahabat bukanlah hanya sekadar kata

                            Bukan hanya sekecap ucapan

                            Dan terlupakan


                                                                  Tetapi

                                                                  Sahabat adalah hembusan angin

                                                                  Merontokkan setiap kegundahan hati

                                                                  Sahabat adalah air

                                                                  Membasuh kesedihan yang melanda ini


                            Bila aku boleh berucap

                            Sahabat adalah surga pertemanan

                            Dia menghapuskan neraka permusuhan


                                                                  Sahabat bukanlah untaian dari langit tuhan

                                                                  Tetapi berasal dari hati manusia

                                                                  Ketulusan, kejujuran dan kasih sayang

                                                                  Adalah pencipta utamanya

GEDUNG TANAMAN RAKSASA





By: Listi K.W.

Di tengah sebuah hutan yang di tumbuhi pepohonan lebat,  terdapat sebuah gedung yang tingginya mencapai 6 meter. Di dalam gedung tersebut tinggallah dua orang pria yang sedang melakukan observasi.
Seorang pria memakai kaos berwarna hitam, menaruh tabung reaksi yang di dalamnya terdapat cairan berwarna hijau pekat di samping kran air. Kemudian dia mengambil gayung yang dipenuhi air dan membasuh tangannya.
“Jake, kemarilah!” ucap sebuah suara.
“Sebentar profesor.” Pria yang bernama Jake tersebut mencuci tangannya dengan sabun. Dia tergesa-gesa.
“CEPATLAH KESINI!”
Jake pun segera membilas tangannya. Dia yang terburu-buru langsung mematikan kran. Kemudian dia langsung berbalik seraya berjalan cepat. Beberapa langkah dia berjalan, dia teringat bahwa dia belum menaruh gayung yang sedari tadi di pegangnya. Tanpa menoleh ke belakang, di lemparkannya gayung itu sembarangan. Dia pun segera berlari, menghampiri si professor yang sedari tadi sudah memanggil-manggil namanya. Tanpa Jake sadari, dia meninggalkan tabung reaksi yang di bawanya tadi. Sialnya, isi tabung reaksi itu tumpah ke dalam bak kamar mandi karena sebelumnya terkena lemparan gayung Jake.
Dia berhenti tepat di samping seorang pria yang di panggilnya profesor. Nafasnya pun masih tidak beraturan. “Apa ini?” tanyanya dengan terkejut.
“Kau lihat apa ini?” tanya balik si professor.
“Ini bunga mawar. Tapi kenapa besar sekali?” Jake memandang lekat mawar merah yang ada di hadapannya. Mawar itu berdiri kokoh di atas tanah. Tingginya setengah dari tinggi badan Jake, kira-kira tinggi pohon mawar itu 85 cm.
“Inilah reaksi yang di timbulkan dari cairan itu.”

Å“Å“Å“Å“Å“

Mala adalah anak ABG yang datang di pedesaan ini beberapa jam yang lalu. Kedatangannya ke sini yaitu untuk mencari sang ayah yang beberapa bulan sudah tidak pulang ke rumah.
Mala adalah anak metropolitan yang berasal dari Jakarta. Beberapa hari yang lalu ibunya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Ia memutuskan untuk mencari ayahnya karena ia tidak mau tinggal sendirian di Jakarta. Mala merupakan anak tunggal dan keluarganya juga tidak mempunyai sanak saudara yang bisa di hubungi.
Tanpa sengaja dia menemukan alamat kerja ayahnya di laci kamar ibunya. Tanpa berpikir panjang dia pun segera menyusul sang ayah.
“Maaf, apa anda tahu alamat ini?” tanyanya pada seorang pemuda.
“Iya itu disini. Tapi kalau mencari Gedung Penelitian dan Pengembangan Tanaman ada di sana?” Pemuda tersebut menunjuk ke arah Gunung Wilis.
“Gunung Wilis?”
“Bukan, tetapi gedung tersebut berada di tengah Hutan Slurup.”
“Baiklah, terima kasih”. Mala berjalan ke depan. Dia membenahi raselnya yang mulai turun dari bahu.
“Hey… aku bisa mengenalkanmu pada pemandu gunung yang dapat mempermudah perjalananmu ke sana,” kata si pemuda. “Bila kau mau?”

Å“Å“Å“Å“Å“

Mala dan seorang pemandu gunung mulai masuk ke dalam hutan. Mereka melewati jalan setapak yang di kelilingi sungai. Airnya begitu jernih dan udara di sana sangat segar. Gemericik aliran sungai dan gemerisik dedaunan seolah menambah kesan kesejukkan.
Mereka pun berhenti di sebuah gedung yang sangat tinggi. Tembok gedung tersebut berwarna putih tulang. Entah itu memang warnanya atau mungkin warna aslinya sudah mulai pudar karena termakan watku.
Pria berumur sekitar tiga puluh tahunan tersebut mulai mengetuk pintu gedung. Namun, tidak dibuka-buka.
“Ayah, Mala di sini!” ucap Mala. “Ayah… Ayah… Ayah…” Mala mencoba membuka pintu gedung tersebut. Namun, sepertinya pintu itu terkunci dari dalam. Mala terus saja memanggil ayahnya. Tapi tidak ada sedikit pun yang menyahut dan pintu pun masih tidak bisa di buka.
“Bagaimana kalau saya mendobrak pintu ini?” tanya si pemandu gunung.
Dengan kekuatan bahu kanannya, dia mendobrak pintu tersebut dan akhirnya terbuka. Alangkah kagetnya mereka saat melihat apa yang ada di dalam sana. Berjejeran tanaman-tanaman raksasa yang sungguh luar biasa cantiknya.
Tak sempat mereka menikmati keindahan seluruh tanaman yang ada, sebuah sulur melilit kaki si pria. Sulur itu menarik si pria ke atas. Di sana sudah menanti mulut tanaman yang membuka lebar. Di tepian mulutnya terdapat taring-taring tajam.
Tubuh pria dilemparkan ke atas udara dan ditangkap dengan mulut terbuka tanaman itu. Suara kunyahan daging bercampur tulang membuat Mala merinding.
Kemudian ia tersadar dan menjerit sekeras-kerasnya. Dia memanggil nama ayahnya terus menerus.
Tanaman yang mahkotanya berbentuk seperti kepala ular tersebut melihat ke arah Mala. Dia mulai menjulurkan sulurnya lagi. Dengan cepat Mala berlari menghindar. Namun, jaket yang di ikatkan pada pinggangnya tersangkut duri mawar yang berukuran 50 kali lipat lebih besar dari duri mawar pada umumnya.
Sulur yang terus bergerak akhrinya dapat melilit kaki kiri Mala. Tubuhnya dipaksa di tarik ke belakang. Jaketnya pun robek dan terlepas dari tubuh Mala. Ia masih saja memanggil-manggil nama ayahnya.
Tubuh Mala terhempas ke lantai. Sulur yang melilitnya tadi, menggeliat tak berdaya.
“Ayah”, Mala bangkit dan akan memeluk ayahnya. Namun ayah Mala menghindari pelukan putinya tersebut dan menarik tangan Mala seraya berlari.
Tanaman berkepala ular itu tak memerlukan sulurnya lagi, dia mulai menggerak-gerakkan kepalanya ke arah Mala dan ayahnya. Mereka terus berlari hingga tanaman tersebut tidak dapat menjangkau mereka.
Ayah Mala menarik ganggang pintu tikap. Di sekeliling mereka, berserakan dedaunan, sulur-sulur, dan mahkota-mahkota bunga yang masih segar dengan getah. Dia menyuruh Mala untuk masuk ke dalam pintu tikap. Mereka mulai menuruni tangga dan menemukan sebuah tempat yang bisa dibilang cukup luas.
“Mala”, panggil sebuah suara.
“Om Jake”. Mala berlari menghampiri suara tersebut. Dia berdiri kaku di depan pria yang dipanggilnya om Jake tadi. “Ada apa dengan kaki kanan om?”
“Tidak apa-apa, duduklah di sebelah om! Ceritakan bagaimana kamu bisa ada di sini!”
“Jawab dulu pertanyaan Mala, apa yang terjadi dengan kaki om?” Om Jake hanya dapat tersenyum dan menundukkan kepalanya.
“Itu karena ulah tanaman berkepala ular itu,” jawab ayah Mala
“Ayah, tanaman berkepala ular itu tidak ada. Dia hanya legenda”. Mala menoleh kepada ayahnya.
“Legenda katamu? Terus apa yang kamu lihat tadi? Imajinasimu?”
Mala berlagak berfikir. “Oh iya, itu tadi tanaman berkepala ular,” jawabnya dengan polos. “Tapi dalam komunitas ilmiah, tanaman berkepala ular tidak diakui keberadaannya dan dianggap sebagai dongeng belaka.”
“Ayah tahu. Ayah juga sempat tidak percaya tentang keberadaan tanaman tersebut. Hingga ayah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa tanaman itu memang ada. Dan jauh lebih eksotik dari pada yang ada di dalam cerita.”
“Dari mana ayah mendapatkannya?”
“Seorang teman dari Madagaskar. Dia meminta ayah untuk menjaga tanaman tersebut agar tidak diambil oleh penjahat yang ingin  menjualnya. Tanaman itu sangat langkah.”
“Bagaimana dia dapat membawanya ke sini? Tanaman itu ‘kan besar sekali?”
“Mala, dulunya tanaman tersebut bertinggi kira-kira 15 cm, namun dalam waktu satu minggu tanaman tersebut bertinggi semakin cepat hingga akhirnya seperti sekarang. Perkiraan kami tanaman tersebut akan semakin membesar. Benarkah itu Professor Riski?”
“Iya” professor Riski kemudian menatap putri kesayangannya tersebut dengan mata tajam. “KENAPA KAMU BISA ADA DI SINI? MAMAMU KEMANA? APA DIA TIDAK MENJAGAMU?”
“Mama sudah meninggal, Yah. Tanpa sengaja Mala menemukan alamat kerja ayah dan memutuskan untuk menyusul ayah kemari. Mala tidak mau tinggal sendiri di Jakarta.” Mala mengambil amplop coklat dari dalam ranselnya dan menyerahkannya pada ayahnya. “Mala terpaksa mengkontrakkan rumah untuk biaya transportasi ke sini. Dan ini sisa uangnya.”
“Kemarilah, sayang!” Profesor Riski memeluk Mala dengan penuh kasih sayang. “Maaf, selama ini ayah terlalu asyik dalam observasi ini.”
“Ayah, tak bisakah kita sekarang keluar dari sini? Aku takut.” Profesor Riski melepaskan pelukannya.
“Tidak bisa sekarang sayang, Ayah dan om Jake harus memusnahkan tanaman-tanaman itu.”
“Tak bisakah ayah memanggil polisi atau yang lain untuk membantu ayah dan om Jake?”
“Sebenarnya, observasi ayah ini adalah illegal. Jika ayah melapor pada pihak berwajib dengan kondisi seperti ini, ayah pasti akan di penjara. Bersabarlah! Kami akan menemukan cara untuk memusnahkan mereka.”

Å“Å“Å“Å“Å“

Mentari mulai keluar dari persembunyiannya. Ia bersinar terang, sayang Mala dan dua pria yang ada di gedung itu tak dapat menikmati sinar mentari karena mereka ada di ruang bawah tanah.
“Ayah, Mala haus?”
Professor Riski menghidupkan kran air yang ada di dekat situ. Ia menampungnya dalam gelas kaca.
“Untung dulu aku berinisiatif untuk membuat ruang bawah tanah dengan segala perlengkapan hidup. Jika tidak ada ruangan ini, mungkin kita sudah menjadi santapan tanaman-tanaman ganas di atas.” seru jake.
 Profesor Riski memberikan air tersebut kepada Mala. “Minumlah!”
“Air ini belum dimasak,” kata Mala.
“Minumlah dari pada kamu kehausan dan mati di sini.” Mala tak segera meminumnya. Dia mengamati air yang sekarang ada di gegamannya. “Tunggu apa lagi? Ayo cepat minum!”
“Tidakkah ayah merasa aneh dengan air ini?”
“Kenapa harus merasa aneh?”
“Ayah seorang profesor ‘kan? Masa ayah tidak bisa membedakan antara air jernih yang boleh dikonsumsi dengan yang tidak?” Professor Riski mengambil gelas kaca dari tangan Mala. Dia mengamati air tersebut
“Air itu tidak jernih, melainkan sedikit kehijau-hijauan.” Ayahnya tak memberikan respon apapun. “Lihatlah lebih dekat lagi, yah!”
Professor Riski memperlihatkan air itu kepada Jake. Jake mulai mengamati air yang kini berada di depan matanya. “Oh.. Profesor, kenapa dari dulu kita tidak mengamati hal sekecil ini? Kalau dilihat lebih detail warnanya memang kehijau-hijauan dan baunya seperti cairan itu. CAIRAN YANG SELAMA INI KITA CARI PROF.”
“Emm… Cairan yang hilang itu? Bagaimana bisa cairan itu mencampur ke seluruh air di gedung ini?”
 “OH MY GOD.” Jake mulai teringat sesuatu. “Dua bulan yang lalu, sewaktu aku mencuci tangan, aku menaruh cairan itu di samping kran bak utama penampungan air dan mungkin tak sengaja isinya jatuh sampai ke dasar bak utama penampungan air. Maafkan aku prof.”
“Jake, kebiasan cerobohmu ternyata masih belum saja berubah.”
“Maafkan aku prof. Ini semua salahku.”
“Sudahlah, semuanya sudah terlanjur. Kita jadikan ini sebagai pelajaran. Lain kali kita tidak akan sembarangan membeli cairan perangsang pertumbuhan tanaman.”
“Iya, Prof. Setidaknya sekarang kita sudah mengetahui penyebab pertumbuhan tanaman yang tidak terkendali itu.”
Mereka terdiam. Mereka asyik dengan pikirannya masing-masing. Kemudian Mala berajak dari tempat duduknya. Dia berjalan menuju ranselnya yang berada di sudut ruangan. Dari dalam ranselnya di mengambil sebatang coklat. Dia duduk di samping ranselnya seraya menikmati coklat yang sedang di kunyahnya.
Di tengah makan, pandangannya tertuju pada sebuah kotak yang berada di atas lemari kayu. Mala menaruh coklatnya dan dia pun mengambil kotak itu lalu membukanya. Mala sangat terkejut setelah mengetahui bahwa isi kotak itu adalah bom yang mati.
Mala menghampiri Profesor Riski dan Jake yang sedang berpikir keras. “Ayah, apakah bom ini hidup?”
“Bom?” ucap professor Riski dan Jake hampir bersamaan.
“Itu punyaku,” seru jake kemudian. “Aku membawanya saat pertama kali ke sini. Aku sengaja tidak memberitahu anda karena pasti dimarahin. Dan aku juga tidak bisa meninggalkannya di rumah karena keluargaku takut bom itu meledak. Padahal bom itu mati. Aku sayang untuk membuangnya, karena itu adalah bom rakitan pertamaku.”
“Aku puny aide?” Profesor Riski dan jake menoleh ke Mala. “Apakah bom ini bisa dihidupkan?”
“Tentu,” kata Jake
Mala pun menceritakan idenya. Kedua pria yang duduk di depannya menyimak Mala dengan seksama. Apalagi Jake, ia dengan bersemangatnya mengangguk-anggukkan kepalanya.
 “Setelah kita memasang bom di beberapa tempat yang tepat, kita akan keluar dan meledakkannya. Air pun tidak akan mengalir lagi dan seiring berjalannya waktu, air yang ada di bak penampungan akan mengering.” lanjut Mala.
Professor berfikir sejenak dan menoleh kepada Om jake. “Apa kau berfikir sama denganku?”
 Om Jake menganggukkan kepalanya. “Ide yang bagus Mala. Tapi bom-bom ini jika dihidupkan, akan meledak secara otomatis sesuai waktu yang di kehendaki.”
“Kalian tunggu di sini, aku akan membukakan jalan untuk kalian keluar. Setelah aku kembali, pastikan seluruh bom itu sudah dihidupkan.”
“Baiklah,” jawab Jake
Profesor Riski mengambil pedang silvernya yang berada di atas meja. Dia pun mulai menaiki anak tangga, meninggalkan Jake dan Mala yang sedang mencoba menghidupkan semua bom.
Ketika sampai di pintu tikap, professor Riski pun segera membukanya. Dia mulai menebangi tanaman-tanaman yang menghalangi langkahnya. Pedangnya diarahkan sembarangan yang terpenting tanaman itu tertebang, karena dia memang tidak bisa menggunakan pedang dengan baik.
Professor Riski membuka pintu keluar gedung. Dia pun kembali ke masuk dan berlari menuju anaknya dan Jake. Jalan yang dilaluinya pun mulus tanpa ada hambatan. Karena tanaman yang baru saja dia tebangi bukanlah tanaman karnivora.
“Segeralah keluar dari sini!” professor Riski mengeluarkan seluruh isi ranselnya dan menaruh semua bom ke dalamnya. Ransel Mala pun sudah di bahunya. Jake juga sudah siap dengan alat batu jalannya.
“Prof, hati-hati. Waktu anda Cuma 15 menit.” Seru Jake
Profesor Riski pun segera berlari menaiki anak tangga. Dia mulai beraksi.
Dengan di bantu Mala, Jake keluar dari ruang bawah tanah. Mereka pun berjalan cepat melewati jalan yang sudah di buat professor Riski sebelumnya. Beberapa saat kemudian mereka sudah keluar gedung. Mereka terus berjalan hingga di rasa cukup. Mereka berhenti di sebuah pohon besar yang tidak seberapa jauh dari gedung.
Sementara itu di dalam gedung professor Riski masih terus menaruh bom-bom itu di posisi strategis. Bom yang tersisa tinggal dua buah sedangkan waktu  tersisa untuknya tinggal 10 menit lagi. Professor Riski tidak henti-hentinya melihat jam tangannya untuk memperhitungkan waktu.
Dia melemparkan salah satu bom yang ada di ranselnya kepada bunga berkepala ular. Seperti yang sudah di perhitungkan professor Riski. Tanaman itu menelan mentah-mentah bom yang melayang di udara itu.
Dia pun segera berlari. Namun, sebuah sulur tanaman melilit kakinya. Sulur tanaman itu menarik kaki professor Riski menuju mahkotanya yang berbentuk seperti bunga lili dengan ukuran yang super besar dan berwarna ungu pekat.
Professor Riski pun masuk ke dalam mahkota bunga itu. Dan bunga itu segera mengantupkan mahkotanya. Beberapa detik kemudian, pedang professor Riski berhasil menembus mahkota si bunga. Professor Riski pun dapat keluar dari sana dengan lendir yang memenuhi seluruh tubuhnya.
Setelah mengibaskan lendir yang ada di tubuhnya, professor Riski segera berlari. Waktu yang tersisa tingga 4 menit lagi. Dia pun semakin menambah kecepatan larinya. Untuk mengurangi bebannya dia membuang pedang dan ransel yang di dalamnya ada sebuah bom di tengah perjalanan menuju pintu keluar.
Dia pun berhasil keluar gedung bersamaan dengan bom meledak. Untung dia tidak apa-apa, hanya saja ketika gedung meledak, tubuhnya sempat melayang ke udara. Dan dia pun mendarat dengan perut tepat di samping putrinya.
Gedung pun hancur luluh lantah. Tanaman-tanaman yang berukuran super besar itu kini menjadi potongan kecil-kecil, atap serta tembok gedung pun tak kalah kecilnya dengan semua tanaman. Mereka melayang di udara. Lalu berjatuhan sesuka hatinya.
Penduduk pun mulai berdatangan. Ekspresi keingintahuan terpancar jelas di wajah mereka.
“Ada apa ini?” tanya salah satu dari mereka. Professor pun menjelaskan yang terjadi kepada mereka, termasuk kematian si pemandu gunung. “Ikutlah bersama kami! Istirahtalah di pemukiman kami, bersihkan diri dan pulihkan stamina. Kalian sudah melakukan hal yang benar. Tapi tanaman-tanaman itu tidak akan tumbuh lagi ‘kan?”
“Ya” jawab professor. ”Sebelumnya kami minta maaf, karena selama ini kami berbohong. Obervasi kami adalah illegal. Jadi, apabila anda berniat untuk melaporkannya ke polisi, saya yang akan menanggung semuanya. Termasuk apabila saya harus di penjara.,” kata professor Riski dengan nafas yang masih tidak beraturan.
“Ayah,” guman Mala.
Para penduduk berdiskusi tidak seberapa jauh dari mereka. Selang beberapa waktu kemudian, mereka mendatangi professor Riski, Jake dan Mala.
“Kami memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya. Tapi berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi, di tempat ini maupun di tempat lain. Sebagai ganti ruginya kami hanya minta, perbaiki lahan yang terledakkan dengan cara menanam pohon di daerah sini.”
“Baiklah, terima kasih,” jawab professor Riski

Å“Å“Å“Å“Å“

Rabu, 14 Agustus 2013

Gus Ipul meminta do'a restu Ibu Muslimat Kejapanan






Pasuruan, GazzMagz - Calon wakil gubernur Incumbent Jatim Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul berkunjung di Lapangan Kejapanan, Kecamatan Gempol (14/08).

Bukan hanya kunjungan biasa, dalam kesempatan itu ia juga bernostalgia. "Ayah saya lahir di Purwosari Pasuruan, saya juga lahir di Purwosari. Makanya saya ingin bernostalgia di sini," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Gus Ipul yang akan kembali maju sebagai calon wakil gubernur Jatim mendampingi Soekarwo meminta seorang ibu-ibu sepuh untuk bersama berdoa memberi restu pencalonan tahap kedua pasangan ini.

"Perempuan Muslimat merupakan perempuan yang hebat dan aset negara. Ibu-ibu itu tonggaknya kemajuan ekonomi Jatim," tandasnya.

Karena itu aspirasi ibu-ibu sangat penting. Ia berharap jika masih dipercaya menjadi pemimpin provinsi ini bersama Soekarwo, akan menjadi pemimpin lebih baik dan amanah.

Gus Ipul berjanji berupaya meningkatkan kualitas pendidikan diniyah atau madrasah, sehingga, kualitasnya mampu setara dengan pendidikan formal lainnya.

Minggu, 16 Juni 2013

Cara Membuat Postingan Blog Tampil Secara Otomatis Di Facebook

Cara Membuat Postingan Blog Tampil Secara Otomatis Di Facebook, bisa Anda gunakan langsung untuk Akun facebook pribadi, maupun Fan Page yang Anda kelola. Sebagai contoh,  Fan Page untuk blog berikut: Langkah Catatanku. Demi keefektifan dalam promosi Blog secara online dengan memanfaatkan fitur RSS Graffiti Beta untuk share secara otomatis di Facebook.
Berikut langkah-langkah atau Cara Membuat Postingan Blog Tampil Secara Otomatis Di Facebook :

1. Masuk ke akun Facebook Anda, dan carilah RSS Graffiti di pencarian.





2. Pilih dan masuk ke aplikasi. Klik Go to Permission Dialog.





3. Kemudian akan tampil pemberitahuan, klik Add New Publishing Plan.





4. Ketikkan Nama Domain Anda di kotak yang sudah tersedia, misalnya; http://idahceris.wordpress.com. Kemudian klik Create Publishing Plan.





5. Jika berhasil, maka akan tampil nama domain Anda. Kemudian, pada kolok Sources sebelah kiri klik Add New.





6. Di bawah adalah tampilan Add a New Source.





Source ini lah yang berfungsi sebagai langganan postingan blog, yang nantinya akan mengaitkan artikel yang sudah dipublish ke Facebook. Ketik nama domain Anda di kotak yang sudah disediakan, kemudian ditambah dengan kata “feed”. Contoh; http://idahceris.wordpress.com/feed. atau lihat di example Klik Add Source.


7. Isilah source yang tersedia sesuai dengan kebutuhan. Kira-kira seperti ini isi dari Sourcenya:





  • Feed Title di sini di isi dengan Judul Blog atau Nama Fan Page Facebok Anda. Saya sarankan, disesuaikan dengan nama Fan Page Facebook Anda, untuk memudahkan dalam mengingat. :lol: Misal; Langkah Catatanku
  • Feed URL. Kotak ini di isi dengan url blog Anda ditambahkan dengan kata feed. Contoh;http://idahceris.wordpress.com/feed
  • Source Name Override. Kotak ini di isi dengan nama Fan Page Anda.
  • Sourve URL  Override, diisi dengan url blog Anda.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penjadualan publish. Bisa dilihat masing-masing pada pengaturannya. Semua penjadualan publish bisa disesuaikan dengan keinginan Anda. Kemdian klikSave.


8. Nah, kolom source sudah jadi sesuai dengan isian di atas, dengan nama Langkah Catatanku. Selanjutnya Anda klik Add New pada kolom Target.





9. Tentukan Pilihan Target dan Halaman Publish. Pada pilihan halaman publish, Anda akan menemui beberapa halaman yang Anda kelola. Pilihlah halaman sesuai dengan target, jangan sampai Anda salah masuk halaman ya?





10.  Nah, sampai tahap ini source rss dan target untuk publish facebook sudah  terisi. Sekarang yang perlu Anda perhatikan adalahtombol OFF yang saya lingkari merah. Tombol tersebut bisa Anda klik, sehingga menjadi ON.





11.  ketika tombol ON menyala hijau, berarti menandakan kalau posting secara otomatis dari blog ke facebook sudah berhasil.





Jika Fan Page Anda adalah sebuah komunitas, seperti Warung Blogger. Maka Anda bisa menambahkan source, dengan klik Add New seperti cara nomor 6. Anda hanya cukup mengetikan nama blog Anggota komunitas Anda, diikuti dengan kata feed. Misalnya; http://abdulchoilik.com/feed/. Maka, updatan Blog milik Komandan BlogCamp akan tampil secara otomatis di Fan Page yang Anda kelola.
Semoga berhasil :)









Cara Memasang Backsound pada Blog

Cara memasang Backdound pada blog sobat cukup mudah

Begini caranya :






Setelah anda login pada blogger, langsung masuk ke menu Layout (Tata Letak), lalu tambahkan widget HTML/Javascript. Lalu masukkan code dibawah ini:


<object data="http://static.4shared.com/flash/player/5.7/player.swf?file=http://dc376.4shared.com/img/1581908052/48bdf8db/dlink__2Fdownload_2FVGFjwTn-_3Ftsid_3D20130309-102634-5ecd3d52_26dsid_3D39x30i.d2e7f0927b6c64916d65419ae83e2fcf_26clientType_3Dother/preview.mp3&amp;repeat=always&amp;autostart=true" height="0" type="application/x-shockwave-flash" width="0"></object>

Jangan lupa tulisan yang berwarna merah diganti dengan URL lagu sobat. Untuk mencari URL lagu sesuka anda, lihat cara berikut ini - Cara Mencari Link Preview Musik 

Cara Mencari Link Preview Musik

Cara mudah mencari link preview musik sesuka kita
begini caranya:

1. Buka situs penyedia Preview Musik misal - www.4shared.com dan cari Lagu sesuka sobat
2. Klik kanan pada gambar play [>] - lalu pilih Lihat sumber laman (saya pakai google chrome)




3. Akan muncul di tab baru - ketik Ctrl + F (untuk memunculkan kotak pencarian) dan ketik preview di dalam kotak lalu tekan Enter
4. Link preview berhasil ditemukan - kemudian block dan copy Link Preview Musik ke gadget blog anda




semoga sukses :)

Jadwal Lengkap Piala Konfederasi 2013 Brasil





Gazz Magz - Sebanyak 8 negara yang terbagi dalam 2 grup bakal bersaing menjadi yang terbaik di ajang Piala Konfederasi 2013 pada 15-30 Juni 2013 mendatang.

Tuan rumah Brasil masuk ke dalam grup A bersama Jepang, Meksiko dan Italia. Sementara juara dunia dan Eropa, Spanyol masuk grup B bersama Uruguay, Tahiti serta juara Piala Afrika, Nigeria.

Kompetisi yang merupakan pemanasan jelang Piala Dunia ini digelar setiap empat tahun, mempertemukan juara regional dari segenap penjuru dunia. Laga pertama akan digelar pada tanggal 15 Juni 2013 di manaBrasil akan meladeni sang juara Asia, Jepang, seluruh laga di Brasil ini akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi ANTV dan TVONE dan berikut jadwal lengkapnya. 


Jadwal Laga di Grup A :
16 Juni 2013- Brasil vs Jepang (02.00 WIB)
17 Juni 2013- Meksiko vs Italia (02.00 WIB)
19 Juni 2013- Brasil vs Meksiko (02.00 WIB)
19 Juni 2013- Italia vs Jepang (05.00 WIB)
23 Juni 2013- Jepang vs Meksiko (02.00 WIB)
23 Juni 2013- Italia vs Brasil (02.00 WIB)


Jadwal Laga di Grup B:
17 Juni 2013- Spanyol vs Uruguay (05.00 WIB)
18 Juni 2013- Tahiti vs Nigeria (02.00 WIB)
21 Juni 2013- Spanyol vs Tahiti (02.00 WIB)
21 Juni 2013- Nigeria vs Uruguay (05.00 WIB)
24 Juni 2013- Nigeria vs Spanyol (02.00 WIB)
24 Juni 2013- Uruguay vs Tahiti (02.00 WIB)

Jadwal Laga di Semi Final:
27 Juni 2013– Juara Grup A vs Runner-up Grup B (02.00 WIB)
28 Juni 2013- Juara Grup B vs Runner-up Grup A (02.00 WIB)

Jadwal Laga di Perebutan Peringkat ke-3:
29 Juni 2013, 23.00 WIB

Jadwal Laga di Final:
30 Juni 2013, 02.00 WIB